Wednesday, December 14, 2016

Ketika Pohon Bersujud pada Rasulullah SAW

Sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan Rasul terakhir, beliau dulunya sering diajak berdagang oleh pamannya, Abu Thalib. Pada suatu hari Abu Thalib pergi ke Syam untuk berdagang, iapun mengajak Muhammad SAW yang masih berusia muda dan beberapa pemuka Quraisy lainnya.


Dalam perjalanan, pada saat di suatu tempat, mereka singgah di sebuah rumah rahib untuk beristirahat. Sang rahib menerima tamunya dengan suka cita. Setelah meeletakkan perbekalan, rahib keluar untuk menemui mereka.

Sang rahib menuju tamunya, diamati satu persatu dan tepat di hadapan Muhammad SAW rahib tersebut berhent sejenak lalu memegang tangannya sambil berkataa,"Inilah penghulu alam semesta, inilah utusan Rabb alam semesta, Dia diutus oleh Allah Swt sebagai rahmat bagi alam semesta."
"Apa yang anda ketahui tentang hal ini?" tanya Abu Thalib.
Sang rahib menjawab,"Sesungguhnya, ketika kalian muncul dan naik bebukitan, tidak ada satu pohon dan bebatuan melainkan bbersujud kepadanya dan mereka tidak akan sujud kecuali kepada Nabi. Dialah nabi yang lama telah dinanti."

"Apa artinya semua itu?" tanya orang Quraisy yang ada di dalam pendopo.
"Sesungguhnya aku dapat mengetahuinya melalui tanda kenabian yang terletak pada bagian bawah tulang rawan di pundaknyya yan mirip dengan buah apel," kata sang Rahib.

Sang rahib pun membuatkan makanan untuk perbekalan mereka. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW pun dipanggil untuk menemui si rahib. Saat itu pula, ketika Rasulullah SAW berjalan, tiba-tiba saja awan menaungi beliau. Rahib pun semakin yakin dengan kenabian Muhammad SAW.

Ketika Muhammad berjalan selain dinaungi oleh awan, pohon yang sebelumnya menaungi orang orang Quraisy di tempat duduknya, tiba-tiba saja pohon-pohon itu beralih menaungi Muhammad SAW. Semua dibuat takjub dengan apa yang terjadi.

"Lihatlah naungan pohon ini pidah kepadaNya, Bukankan ini suatu mukjizat dan bukan sihir?" kata si Rahib.


EmoticonEmoticon