Monday, October 9, 2017

"Fundamentals Materials Science and Engineering" Fifth Edition Bab 21 Bahasa Indonesia


EKONOMI, LINGKUNGAN DAN ISU SOSIAL DALAM ILMU DAN TEKNIK MATERIAL

  • PERTIMBANGAN EKONOMI

      Tak perlu dikatakan bahwa praktik rekayasa melibatkan penggunaan prinsip ilmiah untuk merancang komponen dan sistem yang kinerjanya andal dan memuaskan. Kekuatan pendorong penting lainnya dalam praktik rekayasa adalah ekonomi; Secara sederhana, perusahaan atau institusi harus menyadari keuntungan dari produk yang diproduksinya dan jual. Insinyur mungkin merancang komponen yang sempurna; Namun, seperti diproduksi, itu harus ditawarkan untuk dijual dengan harga yang menarik bagi konsumen, dan, sebagai tambahan, mengembalikan keuntungan yang sesuai kepada perusahaan. Hanya gambaran singkat mengenai pertimbangan ekonomi penting yang mereka terapkan pada insinyur bahan yang akan diberikan. Siswa mungkin ingin berkonsultasi dengan referensi yang diberikan di akhir bab ini yang membahas teknik ekonomi secara rinci. Ada tiga faktor di mana insinyur material memiliki kendali dan yang mempengaruhi biaya suatu produk; Mereka adalah (1) desain komponen, (2) bahan yang digunakan, dan (3) teknik manufaktur yang digunakan. Faktor-faktor ini saling terkait dalam perancangan komponen tersebut yang dapat mempengaruhi material mana yang digunakan, dan kedua desain komponen dan bahan yang digunakan akan memengaruhi pemilihan teknik manufaktur. Pertimbangan ekonomi untuk masing-masing faktor ini sekarang sudah dibahas.

Wednesday, October 4, 2017

Program Switch Kalkulator dalam bahasa C

SWITCH digunakan ketika kita harus menyeleksi banyak kondisi. Sebetulnya bisa juga digunakan IF ELSE IF namun akan banyak sekali ELSE IF nya dan berakibat pada penulisan kode program yang ruwet.

Kelemahan dari SWITCH ini adalah SWITCH hanya bisa menyeleksi nilai dari sebuah variabel tidak bisa menyeleksi hasil dari operator kondisi seperti IF, misalnya kondisi lebih kecil atau lebih besar seperti contoh diatas.

Source Code Kalkulator Bahasa C :


#include <stdio.h>
main()
{
char operatore;
double operand1, operand2;
puts("Program kalkulator sederhana.....\n");
puts("* => perkalian\n");
puts("/ => pembagian\n");
puts("+ => penjumlahan\n");
puts("- => pengurangan\n");
puts("Contoh Menghitung => 5 / 2 Lalu tekan ENTER");
printf("\nSilahkan Menghitung Angka : ");
scanf("%lf %c %lf", &operand1, &operatore, &operand2);
switch (operatore)
{
case '*' :
printf("Hasil = %.1f", operand1 * operand2);
break;
case '/' :
printf("Hasil = %.1f", operand1 / operand2);
break;
case '+' :
printf("Hasil = %.1f", operand1 + operand2);
break;
case '-' :
printf("Hasil = %.1f", operand1 - operand2);
break;
default :
puts("\nPerintah Anda Salah, Silahkan Ulangi");
}
return(0);
}

Program Switch Sederhana pada bahasa C


SWITCH digunakan ketika kita harus menyeleksi banyak kondisi. Sebetulnya bisa juga digunakan IF ELSE IF namun akan banyak sekali ELSE IF nya dan berakibat pada penulisan kode program yang ruwet.

Kelemahan dari SWITCH ini adalah SWITCH hanya bisa menyeleksi nilai dari sebuah variabel tidak bisa menyeleksi hasil dari operator kondisi seperti IF, misalnya kondisi lebih kecil atau lebih besar seperti contoh diatas. Bentuk umum struktur program switch :

Program Pernyataan Bertingkat (IF .... ELSE) bahasa C


Pada logika IF...ELSE ditambahkan sebuah statemen yang akan dijalankan jika kondisi yang dicek bernilai salah. Jadi pada logika IF...ELSE disiapkan dua statemen perintah untuk menangani percabangan sebuah kondisi saat bernilai benar dan saat bernilai salah. Bentuk Umum struktur kondisi if...else :

Program Pernyataan Tunggal bahasa C menggunakan ( if )


Struktur if dibentuk dari pernyataan if dan sering digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi tunggal. Bila proses yang diseleksi terpenuhi atau bernilai benar, maka pernyataan yang ada di dalam blok if akan diproses dan dikerjakan. Bentuk umum struktur kondisi if adalah :

Bahan Tambang


  • Batu Pualam, yaitu batu kapur atau dolomit merupakan bongkahan batu besar yang dipotong-potong menjadi lempengan tebal dengan ukuran tertentu
  • Asbes, yaitu bahan berserat, tidak kuat dan mudah putus, dan sebenernya kuat baik digunakan untuk penyekat listrik
  • Mika. Mika ini mempunyai sifat-sifat teknis yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai bahan penyekat.
  • Mikanit, yaitu Mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun susunan bahannya sesuai kebutuhan. Tujuan melapis mika dan terkadang dengan tambahan kain, kertas atau pita adalah untuk memperoleh tebal yang dikehendaki agar dapat mempertinggi daya sekat listrik dan untuk menambah kekuatan mekanis agar tidak retak jika digulung atau dilipat.
  • Mikafolium, yaitu sejenis mikanit dan sebagai bahan menggunakan mika yang ditaburkan di atas lapisan kertas tipis dengan perekat pernis dan bahan sintetis lain. Mikafolium mudah dibengkokan dengan cara pemanasan dan bahan ini digunakan sebagai penyekat untuk pembungkus kawat atau batang lilitan pada mesin-mesin listrik tegangan tinggi.
  • Mikalek, yaitu dengan menggunakan gelas dan plastik sebagai bahan dasar, bentuk mika sebagai pengisi dan ditambah perekat pernis kemudian dicetak. Pengepresan cetakan membutuhkan suatu yang tinggi untuk dapat melunakan gelas, sehingga bahan ini mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.
  • Batu Tulis, merupakan bahan penyekat dengan bentuk berlapis-lapis dan mudah dibelah-belah dengan pahat atau martil. Batu tulis ini tidak dapat digosok halus seperti pualam, mempunyai mekanis kuat sebagai penyekat, tetapi kurang menarik dan dapat menyerap air. Walaupun lebih tahan terhadap asam dan panastetapi bahan ini sudah jarang dipakai.
  • Phlogopite, yaitu batu ambar mika yang mengandung kalium, silikat magnesium aluminium yang berasal dari Kanada dan Madagaskar. Sedangkan, Muscivite adaah mika putih yang mengandung kalium, silikat aluminium yang merupakan salah satu bahan penyekat terbaik karena lebih kuat, lebih keras, lebih fleksibel daripada Phlogopite dan juga tahan terhadap asam dan zat alkali








Sumber : PPT Pak Aris